Hidup itu keras dan tidak mudah...tapi..aku jauh lebih keras dan tidak terkalahkan. saat aku membaca tulisan itu dibuku seseorang, terlintas dalam benakku saat dua tahun yang lalu. dimana aku merasakan keras dan tidak mudahnya hidup. aku tersadar selama dua tahun aku menjalani hidupku ini. aku hanya melihat jam dinding. aku melihat kapan tibanya hari esok dan hari esok hingga aku tak tahu lagi apa yang akan aku lakukan di hari esok dan esok lagi. walaupun aku memiliki teman yang perhatian terhadapku, aku tidak pernah berbagi ceritaku kepada temanku. kadang temanku bertanya dan menyemangati aku, tapi aku tidak bisa untuk mengatakan apa pun kepada mereka. aku pikir bahwa walaupun aku bercerita kepada mereka tentang perasaanku yang hanya seperti rumput yang tumbuh digurun pasir yang sepi ini, mereka hanya bisa mendengar dan memberikan semangat dan masukan. aku pikir itu tidak merubah apapun selain menambah kegusaran didalam diriku.
setelah mereka pergi dari lingkunganku pun aku merasa seperti biasa saja. tidak ada yang membuat hatiku semakin sedih saat mereka pergi. saat aku sedang berada di kampus pun aku hanya melihat kapan waktunya akan berakhir, kapan waktunya istirahat, kapan waktunya pulang dan kapan waktunya untuk libur. di kelas pun aku merasa bahwa hanya tubuhku yang berada di ruangan itu, tapi tidak jiwaku. jiwaku seperti pergi dan merasakan sesuatu yang tidak bisa aku rasakan sama sekali. tapi ini berbeda dengan sekarang ini. aku seperti mempunyai semangat untuk terus hidup, seperti ada yang menarikku untuk terus dan terus berjuang. kehadirannya dalam hidupku ini membuat aku bisa berubah dengan sendirinya tanpa aku memerintah diriku sendiri untuk berubah. saat dulu aku ingin memutar waktuku, sekarang aku malah ingin menghentikan waktu. aku ingin hidup dan selamanya melihatnya. walaupun perbedaan yang membuat dia jauh dariku. aku harap itu bukanlah sebuah masalah. aku harap itu adalah sesuatu yang bisa membuat aku dan dia menjadi lebih dekat dan lebih...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar