Sebuah
pengalaman yang menarik buat gue pada hari minggu 11 desember 2011. Pengalaman
yang mungkin tidak akan gue lupakan, cerita duka dan suka bersama teman. Pada
hari minggu tepatnya jam 14;00 gue dan alis pergi untuk mencari baju futsal.
Untuk pergi mencari baju futsal gue dan alis meminjam motor yagus. Tapi gue dan
alis nggak tau mau mencari dimana baju futsal dan kita nggak tau jalan dan
tempat dimana kita akan mencari baju futsal. Sangking nekatnya gue bilang sama
alis “lis,kita cari baju futsalnya di tanah abang aja yuk.gue tau jalan kesana
tapi,jalan pulangnya gue ngangak tau lis” alis pun sambil tertawa berkata
“jangan,kita cari sekitar sini aja” nah gue bilang”nah lis,gue pernah bara
Koran duren sawit dan ada tempat percetakan dan penjualan baju futsal. Eh
terlintas dipikiran gue satu tempat yang pernah gue kunjungi bersama temen gue,
namanya pian. Waktu itu gue dan pian membeli baju tidur untuk tunangan pian.
Tapi malah gue yang disuruh nanya karna dia malu mau nanya. Gue juga malu tapi
tanpa pikir panjang dan dengan tampang PD gue nanya baju yang membuat muka gue
tebel banget itu. Ah tapi jangan dibahas lagi. Itu merupakan aib gue dan pian.
Kembali ketopik semula gue pun langsung menelpon pian dan bertanya arah jalan
ke daerah yang tadi gue lupa sebutkan. Namanya PIK, gue lupa apa nama
kepanjangannya. Setelah bertanya jalan gue dan alis nekat pergi tanpa
memikirkan jika kami nanti tersesat. Eh ternyata sampai juga ditujuan dengan
selamat. Dengan mencari baju futsal dan dapat, tapi gue nggak bakal kasi tau
harga baju futsal. Mengapa? Ya karna gue bukan penjual baju futsal. Setelah
dapat tu baju futsal tiba-tiba mendung pun datang dan gue berdoa “tuhan tolong
tahan dulu hujannya,tunggu gue dan alis sampai rumah dulu baru hujan ya..please”
tuarrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr petir pun datang..dan gue berharap petir itu pertanda
doa gue terkabulkan. Srrrrrrrrrrrrrr eh ternyata air pun jatuh dari langit
dengan derasnya. Gue pun kecewa dan segera mengamankan dompet dan HP gue dan
alis dijok motor eh ternyata ada jas hujan dan gue yang make tu jas hujan.
Soalnya gue suruh alis yang mengemudi motor dan dia nggak mau. Wew deres banget
tu hujan sampai ada pohon yang tumbang. Gue dan alis dimotor udah kebelet pipis
tapi kita tahan. Gue dan alis hanya mengandalkan insting kita untuk menuju
jalan pulang sebeb gue nggak hafal jalan palang. Dan akhirnya kita sampai juga
di kost an. Cerita selanjutnya pergi ke acara ulang tahun Sonia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar