Lunturnya balok
es yang sudah lama membeku, menurut gue itu lah judul yang pantas untuk cerita
gue kali ini. Seperti yang pernah gue tulis di status facebook gue “Kadang cinta itu baru bersemi saat
datangnya perpisahan” mungkin itu kata-kata yang pas untuk gue sendiri. Sebenarnya
gue udah punya misi nggak mau masuk dalam dunia percintaan dulu. Tapi cinta itu
datang dan pergi dengan sendirinya seperti angin yang selalu ada dimana pun
kita berada. Cinta itu sulit kita tebak hanya dengan pandangan dan persepsi
kita. Dia yang bisa melelehkan hatiku, membuat aku tersenyum dan terpesona
dengan apa yang ia kerjakan itulah yang nanti mungkin menjadi pasanganku. Dia yang
bisa menarik hatiku kedalam dunianya. tapi gue nggak mau ikut system berpacaran
dikampus dimana laki-laki diperbudak oleh para wanita. Kenapa gue bilang
begitu? Ya iya lah, masak sih cowok harus selalu berada disamping si cewek
setiap hari dan jika mereka berpisah si cowok harus setia dengan panggilan
masuk dan inbox nggak itu pagi,siang,sore,malam dan jika berada dikampus. Menurut
gue pacaran itu harus ada batasnya. Kita harus punya waktu bersama teman kita
atau sahabat kita. Kenapa gue bilang begitu, jawabannya simple. Jika loe putus
sama cowok atau cewek loe, siapa orang yang pertama loe ajak curhat? Pasti sahabat
loe bukan.
saya sependapaaat,,,,,!!!lanjutkan
BalasHapuslanjut
Hapus